SAMARINDA– Pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) yang tengah berlangsung dipandang sebagai peluang emas bagi Kalimantan Timur (Kaltim).
Wakil Ketua II DPRD Kaltim, Ananda Emira Moeis, mengingatkan bahwa kesiapan Sumber Daya Manusia (SDM) lokal akan menjadi kunci keberhasilan dalam menyongsong era baru pembangunan ini. Menurutnya, kualitas SDM yang mumpuni akan sangat menentukan apakah masyarakat Kaltim dapat mengambil bagian dalam kemajuan yang dibawa oleh IKN.
Ananda menyatakan bahwa meskipun IKN membawa berbagai peluang ekonomi, tantangan terbesar adalah memastikan agar masyarakat lokal siap bersaing dengan tenaga kerja dari luar daerah. Hal ini, menurutnya, akan membutuhkan upaya serius dalam meningkatkan kemampuan teknis dan keterampilan profesional yang relevan dengan kebutuhan industri yang berkembang di IKN.
“Pembangunan IKN memang membuka banyak peluang baru, namun kita harus memastikan bahwa masyarakat lokal memiliki keterampilan yang dibutuhkan untuk mengisi peluang tersebut. Tanpa persiapan yang matang, kita hanya akan jadi penonton dalam perubahan ini,” ujar Ananda.
Politikus PDIP ini juga mengungkapkan pentingnya pelatihan yang spesifik dan terarah, yang tidak hanya mencakup keterampilan teknis, tetapi juga peningkatan kemampuan bahasa asing yang saat ini menjadi syarat penting dalam dunia kerja global.
Ia mengingatkan bahwa keterbatasan keterampilan ini menjadi hambatan bagi banyak warga Kaltim yang ingin berpartisipasi aktif dalam pembangunan IKN.
“Pelatihan teknis harus digalakkan, dan kemampuan berbahasa asing menjadi salah satu aspek yang tak bisa diabaikan. Kita harus memastikan masyarakat Kaltim dapat memenuhi standar yang dibutuhkan di pasar kerja IKN,” jelasnya.
Lebih lanjut, Ananda mengajak pemerintah provinsi untuk lebih proaktif dalam mengembangkan program pelatihan yang bisa menyiapkan masyarakat Kaltim agar memiliki keunggulan dalam dunia kerja, baik di sektor formal maupun informal.
Ia menegaskan bahwa membangun persaingan yang sehat di kalangan warga Kaltim akan membawa dampak positif bagi pembangunan daerah.
“Pemerintah harus lebih intensif dalam mengarahkan pelatihan kepada keterampilan yang sesuai dengan kebutuhan industri di IKN. Ini bukan hanya soal pekerjaan, tapi juga masa depan ekonomi Kaltim. Warga kita harus siap bersaing, bukan hanya di luar daerah, tetapi juga di tanah kelahirannya,” tegasnya.
Ananda juga menegaskan pentingnya sinergi antara pemerintah daerah, dunia usaha, dan masyarakat untuk menciptakan ekosistem yang mendukung pengembangan SDM lokal.
Dengan adanya pelatihan yang tepat, Ananda optimis masyarakat Kaltim akan dapat berperan aktif dalam proyek pembangunan IKN, dan bukan sekadar menjadi penonton dalam perubahan besar tersebut.
Harapannya, dengan kesiapan SDM yang mumpuni, Kaltim dapat meraih manfaat maksimal dari keberadaan IKN dan menjadikan proyek tersebut sebagai titik tolak bagi kemajuan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat lokal. (Adv/Hite)