SAMARINDA– Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kalimantan Timur (Kaltim), Syarifatul Syadiah, menyatakan komitmennya untuk memperjuangkan hak-hak perempuan, dengan fokus utama pada sektor pendidikan dan kesehatan.
Politisi dari Partai Golkar ini menilai kedua sektor tersebut sebagai kunci untuk memberdayakan perempuan, terutama di wilayah Bontang, Kutai Timur, dan Berau, yang masih menghadapi banyak tantangan dalam akses terhadap pendidikan dan layanan kesehatan yang memadai.
Syarifatul menegaskan bahwa pendidikan merupakan hak dasar yang harus dipenuhi untuk setiap anak, tanpa terkecuali. Ia sangat prihatin dengan angka putus sekolah yang masih tinggi, khususnya di daerah pedesaan dan terpencil, yang menurutnya sangat menghambat masa depan anak-anak tersebut.
“Kita akan terus memperjuangkan agar tidak ada lagi anak yang putus sekolah karena hal ini menghalangi mereka untuk maju,” ujar Syarifatul.
Ia menambahkan bahwa setiap anak berhak mendapatkan pendidikan yang layak, karena pendidikan adalah kunci untuk membuka peluang dan mengangkat derajat kehidupan mereka di masa depan.
Selain itu, Syarifatul juga menyoroti pentingnya peningkatan kualitas kesehatan, khususnya bagi perempuan dan ibu hamil. Ia mengungkapkan keprihatinannya terhadap tingginya angka stunting di Kaltim, yang menurutnya sangat dipengaruhi oleh kurangnya pemahaman tentang gizi seimbang di kalangan ibu hamil.
“Kita juga akan berjuang agar ibu hamil memahami pentingnya gizi, sehingga anak-anak mereka dapat tumbuh sehat dan terhindar dari stunting,” ungkapnya.
Syarifatul berharap dengan meningkatkan pemahaman mengenai gizi yang baik selama masa kehamilan, anak-anak yang lahir nantinya dapat tumbuh dengan kondisi optimal dan sehat. (Adv/Hite)